BacaanSurah Ad Dhuha Ayat 1-11 Arab Latin dan Artinya. A 5 b 6 c 7 2 Di manakah surah al qadr diturunkan. Kembali ke Daftar Surat. Preview this quiz on Quizizz. Surah ini diturunkan setelah surah Al Fajr berisi tentang pemeliharaan Allah terhadap Nabi Muhammad saw dan tidak akan pernah. Asbabun Nuzul Surat Al Fiil Serbuan Tentara Abrahah. SurahAl Qadr termasuk golongan surah Makkiyah karena diturunkan di kota Mekkah. Kandungan inti dari isi Surah Al Qadr adalah diturunkannya Al Quran pada Lailatul Qadar yaitu pada Bulan Ramadhan. Pada surah ini dikatakan bahwa malam Lailatul Qadar, para malaikat dan ruh (jilbril) turun ke dunia untuk mengatur segala urusan. Surah ke. 97. Arti. MResky S 25/04/2020. Kandungan Surah Fatir Ayat 29-30 ini, Allah menerangkan bahwa orang-orang yang selalu membaca Al-Qur'an, meyakini berita, mempelajari kata dan maknanya lalu diamalkan, mengikuti perintah, menjauhi larangan, mengerjakan salat pada waktunya sesuai dengan cara yang telah ditetapkan dan dengan penuh ikhlas SuratAl Fajr وَالْفَجْرِۙ wal-fajr Demi fajar, وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ wa layālin 'asyr demi malam yang sepuluh, وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ wasy-syaf'i wal-watr demi yang genap dan yang ganjil, وَالَّيْلِ اِذَا يَسْرِۚ wal-laili iżā yasr demi malam apabila berlalu. هَلْ فِيْ ذٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِيْ حِجْرٍۗ Spreadthe love Tafsir Al Quran Al Fajr: Surah Al Fajr Ayat 1-30: Tafsir Mudah dan Ringkas Surah al Fajr merupakan surat ke 89 dalam Al Quran. Berdasarkan waktu turunnya surat al Fajr berada pada urutan ke 10 dan termasuk kedalam surat Makkiyah. Rata-rata mushaf dan hadits menggunakan nama al [] BacaanSurah Al-Balad: Latin-Arab dan Terjemahannya. Berikut ini bacaan surah Al-Balad dalam bahasa Arab-Latin beserta terjemahannya. Artinya: dan demi (pertalian) bapak dan anaknya. Artinya: Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. Artinya: Apakah dia (manusia) itu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya? Duroode-Pak is the primrose path to Heaven; 67 If any person who reads this Durood Shareef (to gain spirituality), once after namaz fajr and once after namaz isha then he/she will gain such spiritual status that the routes to right Recital of Durood-e-Pak is the way to the fulfilment of Fnaf Ballora Music Box Surah Al-Fatiha is a great form of Adapunmereka yang acuh, dalam Tafsir Surah Al Fajr Ayat 17-30 ini digambarkan dengan kekikiran dan ketamakan. Kedua sifat tersebut termasuk dalam keingkaran terhadap risalah kenabian. Orang-orang tersebut di akhirat akan mendapatkan azab di akhirat. Ayat 17. Akan tetapi banyak manusia yang ingkar, mereka tidak mensyukuri nikmat yang diberikan SurahAl-Ghashiyah Bismillaah ir rahmaan ir raheem هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ ﴿١﴾ 88/Al-Ghashiyah-1: Hal ateaka haadeesul geashiyati. Has the news of Gâshiyeh (the terrible disaster that w Al-Ghashiyah 1-26, Surah The Overwhelming (88/Al-Ghashiyah) / The Noble Qur'an (Read Qur'an in English, Listen Qur'an) Translationof the meanings Ayah 5 Surah Al-Fajr - Persian Translation of Al-Mukhtasar in interpreting the Noble Quran - The Noble Qur'an Encyclopedia SurahAl Fajr, Latin, Terjemahan dan Keutamaannya. Ilustrasi wanita muslim hijab membaca alquran (elemen envato) Surah Al Fajr adalah surah ke-89 dalam Alquran. Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 30 ayat. Dinamakan Al Fajr yang berarti Fajar, diambil dari perkataan Al Fajr yang terdapat pada ayat pertama surah ini. KitabSuci Al-Qur'an Digital Online 30 Juz dengan terjemahan Bahasa Indonesia dan fitur MP3 yang dapat didengarkan setiap suratnya, dan juga per ayat secara GRATIS pada server IIX. Al Quran Surat Al-Fajr Terjemahan Bahasa Indonesia | Mushaf.id WebsiteMedia Pengetahuan Islam dan Sunnah, Video Kajian Sunnah, Kamus Bahasa Arab, Download Audio MP3 Ayat al-Quran Terjemah Tafsir Arab Latin, eBook, Software. Skip to content. Thursday, November 11, 2021 Surah الفجر / Al-Fajr - Arab Latin dan Terjemah May 10, 2021 August 30, 2021 Abu Atharizz Al-Quran Digital. Surahal-Fajr (The Daybreak) This Surah was revealed in Makkah and it has 30 ayaat. Imam Ja'far as-Sadiq (a.s.) urged believers to recite this Surah in their prayers as it is the Surah of Imam Husayn (a.s.) and the one who recites it often will be in the company of Imam Husayn (a.s.) on the Day of Judgement. SurahMy. Terjemahan Al-Quran Bahasa Melayu. Utama. Surah/Bacaan. Juz. Hubungi. Login. -- Semua Surah -- 1) Al-Faatihah 2) Al-Baqarah 3) A-li'Imraan 4) An-Nisaa' 5) Al-Maaidah 6) Al-An'aam 7) Al-A'raaf 8) Al-Anfaal 9) At-Taubah 10) Yunus 11) Hud 12) Yusuf 13) Ar-Ra'd 14) Ibrahim 15) Al-Hijr 16) Al-Nahl 17) Al-Israa' 18) Al-Kahfi 19) Maryam 20 d8m46. Tulisan atau Teks Latin Surat Al Fajr. Surat yang ke-89 di dalam Al Qur’an dan terdiri dari 30 ayat. Baca juga surat Al Fajr teks Arab, terjemah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Al Fajr – الفجر 1. waalfajri 2. walayaalin asyrin 3. waalsysyaf’i waalwatri 4. waallayli idzaa yasri 5. hal fii dzaalika qasamun lidzii hijrin 6. alam tara kayfa fa’ala rabbuka bi’aadin 7. irama dzaati al’imaadi 8. allatii lam yukhlaq mitsluhaa fii albilaadi 9. watsamuuda alladziina jaabuu alshshakhra bialwaadi 10. wafir’awna dzii al-awtaadi 11. alladziina thaghaw fii albilaadi 12. fa-aktsaruu fiihaa alfasaada 13. fashabba alayhim rabbuka sawtha adzaabin 14. inna rabbaka labialmirshaadi 15. fa-ammaa al-insaanu idzaa maa ibtalaahu rabbuhu fa-akramahu wana”amahu fayaquulu rabbii akramani 16. wa-ammaa idzaa maa ibtalaahu faqadara alayhi rizqahu fayaquulu rabbii ahaanani 17. kallaa bal laa tukrimuuna alyatiima 18. walaa tahadduuna alaa tha’aami almiskiini 19. wata/kuluuna altturaatsa aklan lammaan 20. watuhibbuuna almaala hubban jammaan 21. kallaa idzaa dukkati al-ardhu dakkan dakkaan 22. wajaa-a rabbuka waalmalaku shaffan shaffaan 23. wajii-a yawma-idzin bijahannama yawma-idzin yatadzakkaru al-insaanu wa-annaa lahu aldzdzikraa 24. yaquulu yaa laytanii qaddamtu lihayaatii 25. fayawma-idzin laa yu’adzdzibu adzaabahu ahadun 26. walaa yuutsiqu watsaaqahu ahadun 27. yaa ayyatuhaa alnnafsu almuthma-innatu 28. irji’ii ilaa rabbiki raadiyatan mardhiyyatan 29. faudkhulii fii ibaadii 30. waudkhulii jannatii وَٱلْفَجْرِ wal-fajr [1] Demi fajar, وَلَيَالٍ عَشْرٍ wa layālin 'asyr [2] demi malam yang sepuluh, وَٱلشَّفْعِ وَٱلْوَتْرِ wasy-syaf'i wal-watr [3] demi yang genap dan yang ganjil, وَٱلَّيْلِ إِذَا يَسْرِ wal-laili iżā yasr [4] demi malam apabila berlalu. هَلْ فِى ذَٲلِكَ قَسَمٌ لِّذِى حِجْرٍ hal fī żālika qasamul liżī ḥijr [5] Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah yang dapat diterima bagi orang-orang yang berakal? أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ a lam tara kaifa fa'ala rabbuka bi'ād [6] Tidakkah engkau Muhammad memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Ad? إِرَمَ ذَاتِ ٱلْعِمَادِ irama żātil-'imād [7] yaitu penduduk Iram ibukota kaum Ad yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, ٱلَّتِى لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى ٱلْبِلَـٰدِ allatī lam yukhlaq miṡluhā fil-bilād [8] yang belum pernah dibangun suatu kota seperti itu di negeri-negeri lain, وَثَمُودَ ٱلَّذِينَ جَابُواْ ٱلصَّخْرَ بِٱلْوَادِ wa ṡamụdallażīna jābuṣ-ṣakhra bil-wād [9] dan terhadap kaum samud yang memotong batu-batu besar di lembah, وَفِرْعَوْنَ ذِى ٱلْأَوْتَادِ wa fir'auna żil-autād [10] dan terhadap Firaun yang mempunyai pasak-pasak bangunan yang besar, ٱلَّذِينَ طَغَوْاْ فِى ٱلْبِلَـٰدِ allażīna ṭagau fil-bilād [11] yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, فَأَكْثَرُواْ فِيهَا ٱلْفَسَادَ fa akṡarụ fīhal-fasād [12] lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu, فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍ fa ṣabba 'alaihim rabbuka sauṭa 'ażāb [13] karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka, إِنَّ رَبَّكَ لَبِٱلْمِرْصَادِ inna rabbaka labil-mirṣād [14] sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi. فَأَمَّا ٱلْإِنسَـٰنُ إِذَا مَا ٱبْتَلَـٰهُ رَبُّهُۥ فَأَكْرَمَهُۥ وَنَعَّمَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّىٓ أَكْرَمَنِ fa ammal-insānu iżā mabtalāhu rabbuhụ fa akramahụ wa na''amahụ fa yaqụlu rabbī akraman [15] Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.” وَأَمَّآ إِذَا مَا ٱبْتَلَـٰهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّىٓ أَهَـٰنَنِ wa ammā iżā mabtalāhu fa qadara 'alaihi rizqahụ fa yaqụlu rabbī ahānan [16] Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.” كَلَّا‌ۖ بَل لَّا تُكْرِمُونَ ٱلْيَتِيمَ kallā bal lā tukrimụnal-yatīm [17] Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, وَلَا تَحَـٰٓضُّونَ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ wa lā tahāḍḍụna 'alā ṭa'āmil-miskīn [18] dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, وَتَأْكُلُونَ ٱلتُّرَاثَ أَكْلاً لَّمًّا wa ta`kulụnat-turāṡa aklal lammā [19] sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan yang halal dan yang haram, وَتُحِبُّونَ ٱلْمَالَ حُبًّا جَمًّا wa tuḥibbụnal-māla ḥubban jammā [20] dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. كَلَّآ إِذَا دُكَّتِ ٱلْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا kallā iżā dukkatil-arḍu dakkan dakkā [21] Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut berbenturan, وَجَآءَ رَبُّكَ وَٱلْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا wa jā`a rabbuka wal-malaku ṣaffan ṣaffā [22] dan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris, وَجِاْىٓءَ يَوْمَئِذِۭ بِجَهَنَّمَ‌ۚ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ ٱلْإِنسَـٰنُ وَأَنَّىٰ لَهُ ٱلذِّكْرَىٰ wa jī`a yauma`iżim bijahannama yauma`iżiy yatażakkarul-insānu wa annā lahuż-żikrā [23] dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu. يَقُولُ يَـٰلَيْتَنِى قَدَّمْتُ لِحَيَاتِى yaqụlu yā laitanī qaddamtu liḥayātī [24] Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan kebajikan untuk hidupku ini.” فَيَوْمَئِذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهُۥٓ أَحَدٌ fa yauma`iżil lā yu'ażżibu 'ażābahū aḥad [25] Maka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mengazab seperti azab-Nya yang adil, وَلَا يُوثِقُ وَثَاقَهُۥٓ أَحَدٌ wa lā yụṡiqu waṡāqahū aḥad [26] dan tidak ada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya. يَـٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفْسُ ٱلْمُطْمَئِنَّةُ yā ayyatuhan-nafsul-muṭma`innah [27] Wahai jiwa yang tenang! ٱرْجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً irji'ī ilā rabbiki rāḍiyatam marḍiyyah [28] Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. فَٱدْخُلِى فِى عِبَـٰدِى fadkhulī fī 'ibādī [29] Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, وَٱدْخُلِى جَنَّتِى wadkhulī jannatī [30] dan masuklah ke dalam surga-Ku. Your browser does not support the audio tag. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالْفَجْرِۙ Wal-fajri. Demi waktu fajar, وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ Wa layālin asyrin. demi malam yang sepuluh, وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ Wasy-syafi wal-watri. demi yang genap dan yang ganjil, وَالَّيْلِ اِذَا يَسْرِۚ Wal-laili iżā yasri. dan demi malam apabila berlalu. هَلْ فِيْ ذٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِيْ حِجْرٍۗ Hal fī żālika qasamul liżī ḥijrin. Apakah pada yang demikian itu terdapat sumpah yang dapat diterima oleh orang yang berakal? اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍۖ Alam tara kaifa faala rabbuka biādin. Tidakkah engkau Nabi Muhammad memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Ad, اِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖ Irama żātil-imādi. yaitu penduduk Iram ibu kota kaum Ad yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi الَّتِيْ لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى الْبِلَادِۖ Allatī lam yukhlaq miṡluhā fil-bilādi. yang sebelumnya tidak pernah dibangun suatu kota pun seperti itu di negeri-negeri lain? وَثَمُوْدَ الَّذِيْنَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِۖ Wa ṡamūdal-lażīna jābuṣ-ṣakhra bil-wādi. Tidakkah engkau perhatikan pula kaum Samud yang memotong batu-batu besar di lembah وَفِرْعَوْنَ ذِى الْاَوْتَادِۖ Wa firauna żil-autādi. dan Firaun yang mempunyai pasak-pasak bangunan yang besar الَّذِيْنَ طَغَوْا فِى الْبِلَادِۖ Allażīna ṭagau fil-bilādi. yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, فَاَكْثَرُوْا فِيْهَا الْفَسَادَۖ Fa akṡarū fīhal-fasāda. lalu banyak berbuat kerusakan di dalamnya negeri itu, فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍۖ Fa ṣabba alaihim rabbuka sauṭa ażābin. maka Tuhanmu menimpakan cemeti azab yang dahsyat kepada mereka? اِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِۗ Inna rabbaka labil-mirṣādi. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi. فَاَمَّا الْاِنْسَانُ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَكْرَمَنِۗ Fa ammal-insānu iżā mabtalāhu rabbuhū fa akramahū wa naamahū, fa yaqūlu rabbī akramani. Adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kenikmatan, berkatalah dia, “Tuhanku telah memuliakanku.” وَاَمَّآ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهٗ ەۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَهَانَنِۚ Wa ammā iżā mabtalāhu fa qadara alaihi rizqahū, fa yaqūlu rabbī ahānani. Sementara itu, apabila Dia mengujinya lalu membatasi rezekinya, berkatalah dia, “Tuhanku telah menghinaku.” كَلَّا بَلْ لَّا تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيْمَۙ Kallā bal lā tukrimūnal-yatīma. Sekali-kali tidak! Sebaliknya, kamu tidak memuliakan anak yatim, وَلَا تَحٰۤضُّوْنَ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۙ Wa lā taḥāḍḍūna alā ṭaāmil-miskīni. tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, وَتَأْكُلُوْنَ التُّرَاثَ اَكْلًا لَّمًّاۙ Wa ta’kulūnat-turāṡa aklal lammān. memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan yang halal dan yang haram, وَّتُحِبُّوْنَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّاۗ Wa tuḥibbūnal-māla ḥubban jammān. dan mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. كَلَّآ اِذَا دُكَّتِ الْاَرْضُ دَكًّا دَكًّاۙ Kallā iżā dukkatil-arḍu dakkan dakkān. Jangan sekali-kali begitu! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut berbenturan, وَّجَاۤءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّاۚ Wa jā’a rabbuka wal-malaku ṣaffan ṣaffān. Tuhanmu datang, begitu pula para malaikat yang datang berbaris-baris, وَجِايْۤءَ يَوْمَىِٕذٍۢ بِجَهَنَّمَۙ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ وَاَنّٰى لَهُ الذِّكْرٰىۗ Wa jī’a yauma’iżim bijahannama, yauma’iżiy yatażakkarul-insānu wa annā lahuż-żikrā. dan pada hari itu neraka Jahanam didatangkan, sadarlah manusia pada hari itu juga. Akan tetapi, bagaimana bisa kesadaran itu bermanfaat baginya? يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ قَدَّمْتُ لِحَيَاتِيْۚ Yaqūlu yā laitanī qaddamtu liḥayātī. Dia berkata, “Oh, seandainya dahulu aku mengerjakan kebajikan untuk hidupku ini!” فَيَوْمَىِٕذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهٗٓ اَحَدٌ ۙ Fa yauma’iżil lā yuażżibu ażābahū aḥadun. Pada hari itu tidak ada seorang pun yang mampu mengazab seadil azab-Nya. وَّلَا يُوْثِقُ وَثَاقَهٗٓ اَحَدٌ ۗ Wa lā yūṡiqu waṡāqahū aḥadun. Tidak ada seorang pun juga yang mampu mengikat sekuat ikatan-Nya. يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ Yā ayyatuhan-nafsul-muṭma’innahtu. Wahai jiwa yang tenang, ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ Irjiī ilā rabbiki rāḍiyatam marḍiyyahtan. kembalilah kepada Tuhanmu dengan rida dan diridai. فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ Fadkhuli fī ibādī. Lalu, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ ࣖࣖ Wadkhulī jannatī. dan masuklah ke dalam surga-Ku! Quick Links Yasin Al Waqiah Al Kahfi Al Mulk Ar Rahman An Nasr Al Baqarah At Tin Al Fatihah An Nas An Naba Al Qariah 1 وَالْفَجْرِۙ wal-fajr Demi fajar, 2 وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ wa layālin 'asyr demi malam yang sepuluh, 3 وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ wasy-syaf'i wal-watr demi yang genap dan yang ganjil, 4 وَالَّيْلِ اِذَا يَسْرِۚ wal-laili iżā yasr demi malam apabila berlalu. 5 هَلْ فِيْ ذٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِيْ حِجْرٍۗ hal fī żālika qasamul liżī ḥijr Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah yang dapat diterima bagi orang-orang yang berakal? 6 اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍۖ a lam tara kaifa fa'ala rabbuka bi'ād Tidakkah engkau Muhammad memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Ad? 7 اِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖ irama żātil-'imād yaitu penduduk Iram ibukota kaum Ad yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, 8 الَّتِيْ لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى الْبِلَادِۖ allatī lam yukhlaq miṡluhā fil-bilād yang belum pernah dibangun suatu kota seperti itu di negeri-negeri lain, 9 وَثَمُوْدَ الَّذِيْنَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِۖ wa ṡamụdallażīna jābuṣ-ṣakhra bil-wād dan terhadap kaum samud yang memotong batu-batu besar di lembah, 10 وَفِرْعَوْنَ ذِى الْاَوْتَادِۖ wa fir'auna żil-autād dan terhadap Firaun yang mempunyai pasak-pasak bangunan yang besar, 11 الَّذِيْنَ طَغَوْا فِى الْبِلَادِۖ allażīna ṭagau fil-bilād yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri, 12 فَاَكْثَرُوْا فِيْهَا الْفَسَادَۖ fa akṡarụ fīhal-fasād lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu, 13 فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍۖ fa ṣabba 'alaihim rabbuka sauṭa 'ażāb karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka, 14 اِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِۗ inna rabbaka labil-mirṣād sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi. 15 فَاَمَّا الْاِنْسَانُ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَكْرَمَنِۗ fa ammal-insānu iżā mabtalāhu rabbuhụ fa akramahụ wa na''amahụ fa yaqụlu rabbī akraman Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.” 16 وَاَمَّآ اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهٗ ەۙ فَيَقُوْلُ رَبِّيْٓ اَهَانَنِۚ wa ammā iżā mabtalāhu fa qadara 'alaihi rizqahụ fa yaqụlu rabbī ahānan Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.” 17 كَلَّا بَلْ لَّا تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيْمَۙ kallā bal lā tukrimụnal-yatīm Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, 18 وَلَا تَحٰۤضُّوْنَ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۙ wa lā tahāḍḍụna 'alā ṭa'āmil-miskīn dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, 19 وَتَأْكُلُوْنَ التُّرَاثَ اَكْلًا لَّمًّاۙ wa ta`kulụnat-turāṡa aklal lammā sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan yang halal dan yang haram, 20 وَّتُحِبُّوْنَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّاۗ wa tuḥibbụnal-māla ḥubban jammā dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. 21 كَلَّآ اِذَا دُكَّتِ الْاَرْضُ دَكًّا دَكًّاۙ kallā iżā dukkatil-arḍu dakkan dakkā Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut berbenturan, 22 وَّجَآءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّاۚ wa jā`a rabbuka wal-malaku ṣaffan ṣaffā dan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris, 23 وَجِايْۤءَ يَوْمَىِٕذٍۢ بِجَهَنَّمَۙ يَوْمَىِٕذٍ يَّتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ وَاَنّٰى لَهُ الذِّكْرٰىۗ wa jī`a yauma`iżim bijahannama yauma`iżiy yatażakkarul-insānu wa annā lahuż-żikrā dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu. 24 يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ قَدَّمْتُ لِحَيَاتِيْۚ yaqụlu yā laitanī qaddamtu liḥayātī Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan kebajikan untuk hidupku ini.” 25 فَيَوْمَىِٕذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهٗٓ اَحَدٌ ۙ fa yauma`iżil lā yu'ażżibu 'ażābahū aḥad Maka pada hari itu tidak ada seorang pun yang mengazab seperti azab-Nya yang adil, 26 وَّلَا يُوْثِقُ وَثَاقَهٗٓ اَحَدٌ ۗ wa lā yụṡiqu waṡāqahū aḥad dan tidak ada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya. 27 يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ yā ayyatuhan-nafsul-muṭma`innah Wahai jiwa yang tenang! 28 ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ irji'ī ilā rabbiki rāḍiyatam marḍiyyah Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. 29 فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ fadkhulī fī 'ibādī Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, 30 وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْࣖ wadkhulī jannatī

surah al fajr latin