Jakarta- Kapal tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel milik PT Pertamina International Shipping (PIS) telah resmi berlayar pada 9 Februari 2021.Kapal tersebut dipersiapkan guna menunjang penyaluran pasokan energi nasional. Kapal tanker berukuran 301,000 DWT itu diberi nama Pertamina Pride yang dibangun di Galangan Japan Marine United (JMU) sejak tahun 2018 dan Katamaranditeliti dan dikembangkan karena memiliki kelebihan dari kapal monohull [3], yaitu : 1. Pada kapal dengan lebar yang sama tahanan gesek katamaran lebih kecil, sehingga pada tenaga dorong yang sama kecepatannya relatif lebih besar. 2. Luas geladak dari katamaran lebih luas dibandingkan dengan monohull. 3. UntukAL negara sekutu yang tidak terlalu bagus dalam artian kekurangan kapal perang, kapal kapal ini sangat berarti misal untuk Uni Soviet yang saat Perang Dunia II banyak armadanya rusak akibat serangan Nazi, (Uni Soviet saat itu belum terlalu kuat AL nya kapal battlship dan cruiser rata rata bekas era kekakisaran Tsar Rusia) begitupula Kapalyang satu ini dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan ukuran dan kapasitasnya. Terdapat kapal tanker yang berukuran sangat besar dan mampu membawa muatan minyak sebanyak satu juta barel. 8. Kapal Perang Kelemahan dan kelebihan penerapan pancasila pada masa awal kemerdekaan. pham_baomoi 4 minutes ago. 10 manfaat transportasi modern Energiterbarukan - contoh, kelebihan, kekurangan, penggunaan. Saat ini ada berbagai sumber dan mekanisme di mana berbagai jenis energi dapat digunakan. Dalam dunia dengan pertumbuhan yang konstan, permintaan energi meningkat setiap hari dan sumber daya semakin terbatas, sehingga metode penggunaan energi baru, seperti energi terbarukan, lebih Denganmenghitung biaya, keuntungan, kerugian dan manfaat dari sektor pelayaran, pelabuhan, pengguna kapal dan publik bila kapal 5000 GT dioprasikan atau tidak dioprasikan dicari ratio terbesar untuk menentukan skenario terbaik. Dari hasil pembahasan disimpulkan bahwa untuk mengatasi permasalahan transportasi Gresik-Bawean menggunkan kapal 5000 REPUBLIKACO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Hidro Oseanografi TNI AL, Laksamana Pertama TNI Daryanto mengatakan, saat ini Indonesia masih kekurangan kapal survey untuk melakukan pemetaan. Padahal Indonesia merupakan negara kepulauan yang wajib memiliki armada tersebut.'Kita kurang sekali, Idealnya negara kita memiliki 10. Tapi sekarang kita baru punya tujuh dan dua kapal latih,' ujar Daryanto Kelebihandari spiral bevel gear antara lain adalah kemampuan transmisi daya dan efisiensi yang lebih besar pada geometri yang sama serta tidak terlalu berisik. Akan tetapi spiral bevel gear juga mempunyai kelemahan jika dibandingkan dengan bevel gear. Selain proses manufaktur yang lebih rumit, perhitungan analitis tegangan bending pada spiral SPAPA aa Mata Pa Pata PA ln ta an PA lp PN LN Mp. AN AE AN NN AAA IN TA TA INA BN YA TN BAY TA NBA HN Ta PNEN YNA PAN TAN AL AN ARYA Edisi Pemutakhiran SEJARAH NASIONAL en Hal-ha Alatkomunikasi baik tradisional maupun modern, masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelebihan Alat Komunikasi Tradisional 1. Harganya murah. 2. Jika rusak, mudah diperbaiki. 3. Tidak terlalu bergantung pada alat. 4. Tidak berdampak negatif pada kesehatan. Bagaimanapunkita kini sudah hendak sampai ke penghujung tahun 2021 dan kapal-kapal peronda kelas-Kedah masih tidak "bergigi" dan sekadar dilengkapi dengan meriam 76mm dan 30mm. "Pada ketika ini, TLDM telah melihat pelbagai opsyen untuk menaiktaraf kemampuan kapal peronda generasi baru itu untuk menjadi plafform peluru berpandu." Monday 13 Mar 2017 - 13:07:23. foto: - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Asosiasi Perusahaan Compressed Natural Gas Indonesia (APCNG) dan Asia Pacific Natural Gas Vehicles Association (ANGVA), menggelar acara Natural Gas Vehicles (NGV) & Infrastructure Indonesia Forum & Exhibition yang ke-11. Kelebihandan kekurangan kapal induk kelas Queen Elizabeth 25 Agustus 2021 - Kelas Queen Elizabeth adalah kelas dua kapal induk Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang merupakan komponen utama dari Dalamlatihan ini, diskenariokan sasaran yang digunakan adalah 2 kapal tanker yang masing-masing kapal akan dilaksanakan VBSS oleh 3 tim. Start awal latihan dimulai dari dermaga Fasharkan Mentigi menggunakan sekoci menuju sasaran di Perairan Tanjung Uban. Lalu Tim VBSS dengan cepat meninggalkan kapal dengan membawa tawanan kembali ke markas Namununtuk kapal masih memiliki keunggulan yakni mampu mengangkut barang dengan tonase yang lebih besar sehingga lebih banyak didominasi kapal niaga dan tanker sedangkan kapal penumpang banyak dialihkan menjadi kapal pesiar seperti Queen Elizabeth dan Awani Dream. Etimologi [ sunting | sunting sumber] jwT2fp. Kapal tanker Kapal tanker adalah kapal yang dirancang untuk mengangkut minyak atau produk turunannya, kapal tangker di desain berbeda dengan jenis kapal lain, dengan ciri khas pipa-pipa yang begitu banyak di bagian deck. adapula yang di desain berbentuk setengah lingkaran bada bagian decknya tengker jenis ini biasanya di sebut LNG, Di antara berbagai jenis kapal tanker, supertanker dirancang untuk mengangkut minyak terbesar di dunia. Di samping mengangkut pipa saluran minyak, kapal tanker juga kendaraan untuk mengangkut minyak mentah, kapal tanker dirancang dengan sistem keselamatan tinggi dan menetapkan standar keselamatan yang sangat tinggi hal ini diesebapkan karna jenis muatan yang dibawanya sangat berbahaya. Kapal Tanker Membawa muatan yang berbahaya untuk Manusia dan linkungan,apabila terjadi kesalahan akan berakibat fatal bagi pekerja di kapal dan lingkungan sekitarnya,maka dari itu bekerja dim atas kapal tangker sangat di perhatikan SAFETY para pekerja. tak sedikit kejadian-kejadian telah terjadi yang di alami teman kita saat bekerja dikapal tangker ntah itu kebakaran atau pencemaran. Jenis kapal Tanker Berdasarkan muatan Berikut ini adalah jenis jenis kapal tangker di klasifikasikan berdasarkan jenis muata yang dimuatnya antaralain; Oil Tanker, Chemical Tanker, Liquified Natural Gas LNG tanker Oil Tanker adalah jenis kapal tanker yang dibangun atau disesuaikan untuk mengangkut minyak curah. Ada beberapa jenis oil tanker, antara lain; Crude Tanker dan Product Tanker. Crude Tanker adalah kapal tanker yang membawa muatan minyak mentah, sedangkan product tanker adalah kapal tanker yang membawa muatan yang sudah diolah dari kilang. Ukuran kapal Crude Tanker biasanya berukuran lebih besar dari kapal Product Tanker. Chemical Tanker adalah jenis kapal tanker yang dirancang untuk mengangkut bahan kimia. Chemical Tanker juga digunakan untuk mengangkut jenis bahan sensitif dengan standar kebersihan tankhi yang tinggi seperti minyak nabati, lemak, minyak sawit, soda kaustik, dan metanol. Chemical tanker ini tebagi dalam beberapa golongan atau class 1,2,3 Tanker Chemical tergantung oleh tingkat bahaya bahan kimia,apa bila bahan kimia yang di bawa sangat berbahaya maka kapal Tanker ini di masukan di class 1,untuk class 2 dan 3 untuk bahan kimia menengah dan rendah contoh muatan Palm Oil atau Minyak Kelapa saiwit dll. Liquified Natural Gas LNG Kapal Tanker LNG adalah jenis kapal tanker yang dirancang dengan bentuk yang unik yaitu seprti setengah lingkaran bola besar yang di pasang pada bagian deck untuk mengangkut muatan gas alam cair. Jenis kapal tangker berdasakan ukuran Berikut ini adalah jenis jenis kapal tangker di klasifikasikan berdasarkan ukuran atau besar kapal tangker tersebut antara lain; Coastal, Aframax, Seuz-max, VLCC Very Large Crude Carrier, ULCC Ultra Large Crude Carrier Coastal adalah kapal tangker dengan ukuran LAO 205m BEAM 29m DRAF 16m dan memiliki Bobot mati dwt Baca sistem pencegahan pencemaran minyak di kapal tanker Kapal Tanker adalah kapal yang menetapkan standar keselamatan yang sangat tinggi hal ini diesebapkan karna jenis muatan yang dibawanya sangat berbahaya. Berikut ini adalah beberapa sartifikat yang harus dipersiapkan antara lain sertifikat keahlian seperti Basic Safety Training BST. Proviciency in Survival Craft and Rescue Boat PSCRB Advance Fire Fighting AFF Medical First Aid MFA Tanker Familiarization TF Deck Watchkeeping ANT-D Oil Tanker OT Chemical Tanker CT. Liquified Gas Tanker LGT. ArticlePDF AvailableAbstract and FiguresABSTRAK Pertamina sebagai badan usaha milik negara dipercaya untuk mendistribusikan BBM dan mengangkut minyak mentah ke seluruh pelosok Indonesia dengan mengoperasikan kapal-kapal tanker menurut tipe dan muatan yang kapal-kapal tanker penting diketahui karena tuntutan efisiensi biaya pengapalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja kecepatan kapal tertinggi 13,2940 knot ditunjukkan oleh kapal tipe GP, sedangkan dan kinerja kecepatan kapal terburuk 10,5233 knot ditunjukkan oleh kapal tipe MR masing-masing sebagai angkutan minyak mentah. Kinerja susut muatan terbaik 0,02683% ditunjukkan oleh kapal tipe MR angkutan minyak mentah, dan terburuk 0,05669% ditunjukkan oleh kapal tipe GP angkutan komponen BBM. MANOVA digunakan untuk menganalisis pengaruh antara variabel bebas tipe kapal dan muatan yang diangkut terhadap variabel kinerja kecepatan kapal dan susut muatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai F untuk Pillai’s Trace, Wilks’ Lambda, Hotelling’s Trace, dan Roy’s Largest Root memiliki signifikansi lebih kecil dari 0,01 artinya terdapat perbedaan yang signifikan untuk kinerja kecepatan kapal dan susut muatan menurut tipe kapal dan kargo yang diangkut. Dari hasil tests of between subjects effects, dapat disimpulkan bahwa tipe kapal dan kargo yang diangkut berpengaruh signifikan terhadap kecepatan kapal yang ditunjukkan pada nilai F dengan signifikansi 0,001, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap susut muatan, sebagaimana ditunjukkan pada nilai F dengan signifikansi 0, Pertamina as a state-owned enterprise was trusted to transport product oil and crude oil to all corners of Indonesia by operating oil tankers according to type and cargo transported. Tankers’ performance were important to know due to efficiency in shipping cost. Results of this study showed that the fastest speed performance knots was shown by the type of vessel GP, while the slowest performance knots was indicated by the type of vessel MR, both of them carried crude oil. While the best performance of transportation loss was demonstrated by the type of vessel MR with cargo crude oil that was and the worst was indicated by the type of vessel GP with cargo intermediate that was MANOVA was used to analyse influences independent variables the type of vessel and the cargo transported on the dependent variables the performance of speed and transportation loss. The result expressed that F value of Pillai's Trace, Wilks' Lambda, Hotelling's Trace, and Roy's Largest Root was significant, smaller than It was meant that there was a significant difference to the performance of the speed and the transportation lossses according to the type of vessel and the cargo transported. Hence, the results of the tests of between subjects effects indicated that the type of vessel and the cargo transported significantly effected on the speed as indicated by the F value with significance value but no significant effect on the transportation loss, as indicated on the F value with significance value may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 45Perbandingan Kinerja Kapal-Kapal Tanker Angkutan BBM dan Minyak Mentah Menggunakan Multivariate Analysis of Variance Studi Kasus PT. Pertamina Persero, Catur Winarto, Budhi Hascaryo Iskandar, Yandra ArkemanPerbandingan Kinerja Kapal-kapal Tanker Angkutan BBM dan Minyak Mentah Menggunakan Multivariate Analysis of Variance Studi Kasus PT. Pertamina Persero Performance Comparison of Product Oil and Crude Oil Tankers Using Multivariate Analysis of Variance Case Study at PT. Pertamina Persero Catur Winarto 1,*, Budhi Hascaryo Iskandar 2, Yandra Arkeman 31Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor IPB2Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan3Departemen Teknologi Industri PertanianJl. Raya Pajajaran No. 35, Bogor 16151 - * 14 Januari 2017, revisi 1 16 Januari 2017, revisi 2 26 Januari 2017, disetujui 15 Mei 2017AbstractPertamina as a state-owned enterprise was trusted to transport product oil and crude oil to all corners of Indonesia by operating oil tankers according to type and cargo carried. Tankers’ performance were important to know due to eciency in shipping cost. Results of this study showed that the fastest speed performance knots was shown by the type of vessel General Purpose GP, while the slowest performance knots was indicated by the type of vessel Medium Range MR, both of them carried crude oil. While the best performance of transportation loss was demonstrated by the type of vessel MR with cargo crude oil that was and the type of vessel GP indicated the worst with cargo intermediate that was MANOVA was used to analyze inuences independent variables the type of vessel and the cargo transported on the dependent variables the performance of speed and transportation loss. The result expressed that F value of Pillai’s Trace, Wilks’ Lambda, Hotelling’s Trace, and Roy’s Largest Root was signicant, smaller than It was meant that there was a substantial dierence in the performance of the speed and the transportation losses according to the type of vessel and the cargo transported. Hence, the results of the tests of between-subjects eects indicated that the kind of ship and the loading carried signicantly aected on the speed as indicated by the F value with signicance value but no signicant eect on the transportation loss, as shown on the F value with signicance value MANOVA, performance, speed, tanker ship, transport sebagai badan usaha milik negara dipercaya untuk mendistribusikan BBM dan mengangkut minyak mentah ke seluruh pelosok Indonesia. Dalam melakukan distribusinya perusahaan mengoperasikan kapal-kapal tanker menurut tipe dan muatan yang diangkut. Perusahaan memandang penting untuk mengetahui kinerja kapal-kapal tankernya karena tuntutan esiensi biaya pengapalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja kecepatan kapal tertinggi ditunjukkan oleh kapal tipe General Purpose GP angkutan minyak mentah yaitu 13,2940 knot, sedangkan kinerja kecepatan kapal terburuk ditunjukkan oleh kapal tipe Medium Range MR angkutan minyak mentah yaitu 10,5233 knot. Sementara itu kinerja susut muatan terbaik ditunjukkan oleh kapal tipe MR angkutan minyak mentah yaitu 0,02683%, dan terburuk ditunjukkan oleh kapal tipe GP angkutan komponen BBM yaitu 0,05669%. MANOVA digunakan untuk menganalisis apakah ada pengaruh antara variabel bebas tipe kapal dan muatan yang diangkut terhadap variabel terikat kinerja kecepatan kapal dan susut muatan. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai F untuk Pillai’s Trace, Wilks’ Lambda, Hotelling’s Trace, dan Roy’s Largest Root memiliki signikansi yang lebih kecil dari 0,01 artinya terdapat perbedaan yang signikan untuk kinerja kecepatan kapal dan susut muatan menurut tipe kapal dan kargo yang diangkut. Dari hasil tests of between subjects eects, dapat disimpulkan bahwa tipe kapal dan kargo yang diangkut berpengaruh signikan terhadap kecepatan kapal yang ditunjukkan pada nilai F dengan signikansi 0,001, tetapi tidak berpengaruh signikan terhadap susut muatan, sebagaimana ditunjukkan pada nilai F dengan signikansi 0, kunci Kapal tanker, kecepatan, kinerja, MANOVA, susut Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 201746PendahuluanDalam melaksanakan pengangkutan minyak mentah maupun bahan bakar minyak BBM dan gas via laut, Pertamina setiap harinya mengoperasikan lebih dari 200 kapal tanker dengan berbagai ukuran tipe kapal dan kargo angkut. Kapal-kapal tersebut sebanyak 69 unit dimiliki sendiri dan sisanya disewa dari perusahaan lain di Indonesia. Pengoperasian kapal-kapal menyesuaikan kondisi perairan di Indonesia dari mulai perarian sungai, laut dangkal, hingga laut dalam. Tipe kapal yang dioperasikan mulai dari oil barge OB,Satgas tugboat TB dan oil barge, bulk lighter BL, small-1 S1, small-2 S2, general purpose GP, medium range MR, large range LR, very large crude carrier VLCC, dan ultra large crude carrier ULCC untuk angkutan minyak mentah dan BBM. Selain itu ada pula angkutan berdasarkan jumlah kargo angkut yang disebut contract of areightment COA. Untuk angkutan gas dibedakan menjadi small pressurized, medium fully refrigerated Midsize, dan very large gas carrier VLGC. Jenis kargo yang diangkut Pertamina adalah minyak mentah, gas, aspal, white oil avtur, premium, solar, kerosene, intermediate naphtha dan HOMC, black oil fule oil dan diesel oil, produk petrokimia paraxylene dan benzene, serta produk-produk turunan minyak lainnya. Sejalan dengan program transformasi perusahaan yang telah dimulai pada tahun 2009, seluruh lini bisnis dituntut menjalankan bisnisnya secara menguntungkan dan esien. Begitu pula dengan bagian perkapalan dituntut untuk dapat melakukan esiensi dalam hal biaya pengapalan shipping cost. Jumlah kargo yang harus diangkut semakin tahun semakin meningkat, jumlah kapal semakin banyak, dan kinerja kapal dituntut pula semakin yang digunakan untuk mengangkut minyak produk dari kilang menuju depot utama atau dari lapangan pengeboran minyak mentah ke kilang adalah kapal-kapal tipe general purpose GP ukuran ± DWT dan tipe medium range MR ukuran ± DWT. Kinerja operasional kapal masih harus ditingkatkan, antara lain kecepatan kapal speed yang belum optimal serta masih terjadi susut muatan transportation loss yang melebihi toleransi. Kecepatan yang tidak optimal dapat disebabkan kondisi mesin yang mengalami kerusakan, sedangkan susut muatan melebihi toleransi dapat terjadi karena kecurangan dari pihak kapal maupun pihak darat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja kecepatan kapal dan susut muatan untuk setiap tipe kapal dan kargo yang diangkut serta menganalisis pengaruh tipe kapal dan kargo yang diangkut terhadap kinerja kecepatan kapal dan susut muatan. Input yang akan digunakan adalah data pengapalan selama semester I tahun Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran Bab I Ketentuan Umum, dalam Pasal 1 disebutkan bahwa kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah [1]. Sementara dalam Kitab Undang Undang Hukum Dagang KUHD Pasal 309 disebukan bahwa kapal adalah semua alat berlayar, bagaimanapun namanya dan apapun sifatnya. Kecuali bila ditentukan lain, atau diadakan perjanjian lain, dianggap bahwa kapal itu meliputi perlengkapan kapalnya. Dengan perlengkapan kapal diartikan segala barang yang tidak merupakan bagian kapal itu, tetapi diperuntukkan tetap digunakan dengan kapal itu [2]. Kapal tanker merupakan kapal khusus yang mengangkut barang berbahaya sebagaimana disebutkan dalam UU Tahun 2008, bagian penjelasan Pasal 46 yang dimaksud dengan “kapal khusus yang mengangkut barang berbahaya” adalah kapal yang dirancang khusus untuk mengangkut barang berbahaya yang antara lain berupa gas, minyak bumi, bahan kimia, dan Branch and Robarts 2014, pertumbuhan tonase kapal tanker setiap tahun terus bertambah. Sampai dengan akhir tahun 2012, persentase pertumbuhan mencapai atau mewakili atau DWT dari total seluruh armada kapal di dunia [3]. Hal ini salah satunya akibat kewajiban penggantian tanker lambung tunggal menjadi 47Perbandingan Kinerja Kapal-Kapal Tanker Angkutan BBM dan Minyak Mentah Menggunakan Multivariate Analysis of Variance Studi Kasus PT. Pertamina Persero, Catur Winarto, Budhi Hascaryo Iskandar, Yandra Arkemancontamination, dan susut muatan transport loss, R2. Kinerja ini dipantau setiap saat pengapalan dilakukan dan dievaluasi setiap minggu, setiap bulan, dan setiap merupakan alat stastistik yang berguna untuk menguji beda varians. Berbeda dengan analysis of variance ANOVA yang berasal dari satu variabel terikat, pada MANOVA varians yang dibandingkan berasal dari dua variabel atau lebih. Menurut Rencher 2002, dalam kasus multivariat, misalkan kita memiliki sampel acak bebas sebanyak k dengan ukuran n, didapatkan dari populasi normal p dengan matriks kovariat yang sama [5], maka MANOVA satu arah dapat digambarkan dalam Tabel 1. Struktur data MANOVASumber Rencher, 2002Koesien Lambda Wilks Λlambung ganda yang diadopsi sejak Desember 2013 sebagaimana disebutkan dalam Amandemen Annex I MARPOL. Tanker adalah kategori kapal yang didesain dengan lambung dek tunggal termasuk penyusunan tanki-tanki secara integral maupun independen, khususnya untuk angkutan kargo curah dalam bentuk cairan. Tipe-tipe tanker antara lain tanker minyak, tanker kimia, tanker gas cair, dan tanker-tanker lainnya seperti tanker aspal, tanker jus buah, tanker bir, dan tanker air. Sedangkan variasi tur tanker termasuk struktur double bottom, double hull, double side, tank coating, serta tur lain menyesuaikan kargo yang diangkut [3].Kinerja adalah suatu hasil kerja dari manusia atau mesin dibandingkan dengan standar kerja yang ditetapkan. Kinerja kapal menunjukkan seberapa handal kapal dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. BIMCO 2015 menyebutkan bahwa kinerja perkapalan dinilai secara hierarkis menjadi 7 indeks kinerja perkapalan shipping performance index, SPI yang terdiri dari 34 indikator kinerja kunci key performance indicator, KPI dan 64 indikator kinerja performance indicators, PI. Tujuh area kelompok KPI dalam SPI meliputi kinerja lingkungan, kinerja kesehatan dan keamanan, kinerja manajemen SDM, kinerja keselamatan navigasi, kinerja operasional, kinerja keamanan, dan kinerja teknis. Selanjutnya kinerja operasional dijabarkan dalam 8 KPI, yaitu kinerja anggaran, kinerja perencanaan drydocking, insiden yang berhubungan dengan muatan, kekurangan operasional, rasio kecelakaan penumpang, penahanan oleh port state control, ketersediaan kapal, dan temuan vetting [4].Serupa dengan BIMCO, Pertamina mengaplikasikan ukuran kinerja operasional kapal yang digunakan antara lain biaya perkapalan shipping cost, kecepatan kapal speed, tingkat pemuatan eective load factor, ELF, jumlah hari operasional kapal dalam sekali pelayaran round trip days, RTD, jumlah hari operasional kapal dalam setahun commission days, konsumsi bahan bakar kapal bunker consumption, ketersediaan tonase tonnage availability, jumlah insiden kecelakaan awak kapal number of accident, NOA, jumlah insiden kontaminasi muatan cargo Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 201748Penelitian-penelitian sebelumnya telah meng-aplikasikan metode MANOVA dalam analisis stastistik hubungannya dalam bidang pelabuhan, pelayaran dan logistik, sedangkan penelitian tentang kinerja kapal tanker dengan mengaplikasikan metode MANOVA belum pernah dilakukan. Jensen AK et. al. 2015 mensurvei mahasiswa di sekolah umum dan sekolah pelayaran di Swedia, Norwegia, dan Yunani untuk melihat perbedaan persepsi mereka mengenai industri pelayaran dari 11 dimensi. Dengan menggunakan metode MANOVA terlihat perbedaan persepsi mahasiswa mengenai tingkat kepentingan dari 11 dimensi tersebut di 3 negara yang di survei. Menurut para mahasiswa, dimensi penghargaan dan kapal sebagai tempat kerja merupakan dimensi yang paling penting [6]. Chen K 2009 melanjutkan penelitian SERVQUAL yang telah dilakukan oleh Zeithaml et. al. 1990 bahwa terdapat dua kesenjangan yaitu kesenjangan diantara pelanggan bisnis dan kesenjangan diantara tipe pekerja dari pelangan bisnis. Penelitian dilakukan sebagai studi kasus pada perusahaan pelayaran di Taiwan. Melalui metode SERVQUAL terlihat perbedaan persepsi diantara pelanggan bisnis dan diantara tipe pekerja dari pelanggan bisnis. Hasil analisis MANOVA menyebutkan bahwa secara signikan terdapat gap persepsi diantara pelanggan bisnis dan diantara tipe pekerja dari pelanggan bisnis [7][8]. Senarak C et. al. 2013 menganalisis kebijakan pengelolaan limbah berdasarkan transaksi antara pihak kapal dan pihak pelabuhan. MANOVA digunakan untuk meneliti pengaruh kolaborasi transaksional variabel bebas pada alasan yang berbeda untuk menggunakan fasilitas penerimaan limbah dari perusahaan pelayaran variabel terikat. Studi ini menunjukkan bahwa motivasi operator kapal diidentikasi sebagai undang-undang dan peraturan, keterbatasan navigasi, kemitraan, daya saing dan kesadaran lingkungan, bervariasi tergantung pada frekuensi transaksi selama setahun [9].Al-Aali A 1995 melakukan studi dan analisis kepada 58 ekporter makanan dan bahan kimia mengenai 24 hambatan dalam ekspor. MANOVA digunakan untuk mengalisis tingkat perbedaan pengaruh hambatan-hambatan tersebut. Analisis MANOVA menunjukkan secara signikan pada level respons yang berbeda dari para eksporter terhadap hambatan-hambatan tersebut [10].Metodologi Lokasi dalam penelitian ini adalah kantor Pertamina bagian Perkapalan yang beralamat di Jalan Yos Sudarso No. 32-34 Tanjung Priok Jakarta Utara. Pertamina mengoperasikan lebih dari 200 kapal tanker untuk melayani distribusi BBM dan gas serta pengangkutan minyak mentah. Bagian yang menangani operasional kapal tanker adalah bagian Shipping Operation. Penelitian ini dimulai dari kegiatan penyusunan penentuan tema hingga pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari 2016 hingga November penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data sekunder yaitu berupa data pengapalan selama satu semester pertama tahun 2016, yang didalamnya mencakup nama kapal, rute pengapalan, kargo yang diangkut, kinerja waktu, kinerja kargo, dan kinerja bunker. Selain itu ditambah pula dengan literatur berupa jurnal, tesis maupun buku yang relevan dengan penelitian ini. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kapal tanker dengan ukuran medium range ± DWT dan general purpose ± DWT. Sedangkan muatan yang diangkut adalah BBM, dan minyak mentah. Komponen BBM merupakan Tabel 2. Transformasi koesien lambda Wilks untuk uji-FSumber Rencher, 2002 49Perbandingan Kinerja Kapal-Kapal Tanker Angkutan BBM dan Minyak Mentah Menggunakan Multivariate Analysis of Variance Studi Kasus PT. Pertamina Persero, Catur Winarto, Budhi Hascaryo Iskandar, Yandra ArkemanTabel 3. Variabel bebasSumber Hasil analisis, 2016Tabel 4. Variabel terikatSumber Hasil analisis, setengah jadi dari BBM. Dalam penelitian ini tidak dibedakan antara kapal milik dan kapal sewa, sedangkan usia kapal maksimum 25 tahun. Adapun variabel data yang dikumpulkan dapat dilihat pada Tabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja kecepatan kapal dan kinerja susut muatan. Data kinerja kecepatan kapal yang diambil dalam penelitian ini adalah kecepatan kapal operasional, sehingga penelitian ini tidak memasukkan studi tentang kapal-kapal yang difungsikan sebagai oating storage maupun mothership pada kegiatan ship-to-ship STS. Sedangkan untuk data kinerja susut muatan diambil dari data susut muatan di atas nilai 0%, sehingga kinerja kapal yang membongkar muatan dengan kinerja gain nilai susut muatannya dibawah 0% tidak dimasukkan. Adapun variabel data yang dikumpulkan dapat dilihat pada Tabel contoh sample yang diambil sejumlah 350 pengapalan yang memenuhi persyaratan variabel terikat, dimana untuk setiap variabel bebas memiliki jumlah contoh yang berbeda dikarenakan dalam waktu 1 bulan jumlah pengapalan muatan BBM dan minyak mentah tidak sama. Jumlah pengapalan muatan BBM lebih banyak daripada pengapalan minyak mentah. Selanjutnya setelah data dikumpulkan, data diolah menggunakan perangkat lunak SPSS dengan modul MANOVA sehingga diketahui tingkat perbedaan kinerja kapal variabel terikat dengan tipe dan kargo kapal variabel bebas. Hasil pengolahan data dianalisis dan dibandingkan perbedaan tingkat kinerja kapal tersebut, sehingga didapatkan gambaran kinerja kapal yang baik maupun yang masih rendah. Analisis dan PembahasanKinerja Kapal Menurut Tipe Kapal dan Kargo yang DiangkutHasil pengukuran kinerja kecepatan kapal tanker menurut kargo yang diangkut dapat dilihat dalam rangkuman statistik deskriptif di Tabel 5. Kinerja rata-rata kecepatan kapal tipe MR dengan muatan BBM, yaitu 11,4631 knot, adalah paling baik dibandingkan dengan kapal muatan komponen BBM, yaitu 11,4021 knot, dan kapal muatan minyak mentah yaitu 10,5233 knot. Namun, bila dibandingkan dengan standar kinerja kapal Pertamina, maka kinerja kapal belum memenuhi standar karena nilainya lebih kecil dari 12 knot. Sedangkan untuk kapal tipe GP, kinerja kecepatan kapal muatan minyak mentah yaitu 13,2940 knot, adalah paling bagus dibandingkan dengan kapal muatan BBM yaitu 11,3643 knot dan kapal muatan komponen BBM yaitu 11,6338 knot. Bila dibandingkan dengan standar kinerja kapal di Pertamina, maka dapat dikatakan bahwa secara rata-rata kinerja kapal tipe GP sudah memenuhi syarat. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja kecepatan kapal tipe GP lebih baik daripada kapal tipe MR, dan kinerja kapal yang terbaik Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 201750adalah kelompok kapal tipe GP dengan angkutan minyak mentah. Hal ini dimungkinkan karena standar usia kapal-kapal muatan minyak mentah adalah maksimum 20 tahun sementara kapal-kapal muatan BBM adalah maksimum 25 kita lihat dari sisi penyebaran data, bahwa data kecepatan kapal tipe GP dengan muatan komponen BBM lebih tersebar dibandingkan dengan kapal tipe lainnya karena nilai varians dan standard deviasi paling besar yaitu dan Sementara itu, penyebaran data yang kurang luas ada pada kapal angkutan minyak mentah karena nilai varians dan standar deviasi paling kecil yaitu dan Namun, bila kita membandingkan jangkauan data perbandingan nilai minimum dan maksimum kecepatan kapal, maka data kapal tipe GP dengan muatan BBM lebih tersebar karena nilai jangkauannya bila dibandingkan dengan kapal lainnya. Kinerja susut muatan kapal tanker menurut kargo yang diangkut dapat dilihat dalam rangkuman statistik deskriptif di Tabel 6. Hasil pengukuran kinerja rata-rata susut muatan menunjukkan bahwa kapal tipe MR dengan muatan minyak mentah adalah paling baik bila dibandingkan dengan kapal muatan komponen BBM dan kapal muatan BBM Bila dibandingkan dengan standar kinerja kapal di Pertamina, maka kinerja kapal sudah memenuhi standar karena nilainya lebih kecil daripada Sedangkan untuk kapal tipe GP, hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa rata-rata susut muatan kapal tipe GP angkutan minyak mentah adalah paling bagus dibandingkan dengan kapal tipe GP dengan muatan BBM dan muatan komponen BBM Bila dibandingkan dengan standar kinerja kapal di Pertamina, maka dapat dinyatakan bahwa secara rata-rata kinerja kapal tipe GP sudah memenuhi syarat. Secara keseluruhan, dari sisi kinerja susut muatan dapat dikatakan bahwa kapal tipe MR lebih baik daripada kapal tipe GP, dan kapal yang terbaik adalah kapal tipe MR muatan minyak Homogenitas VarianPada Tabel 7, hasil uji Levene menunjukkan bahwa nillai F untuk variabel kecepatan kapal adalah dengan signikansi dan nilai F untuk variabel susut muatan adalah dengan signikansi Oleh karena taraf signikansi yang diterapkan α = maka baik variabel kecepatan kapal maupun susut muatan keduanya tidak signikan karena lebih besar daripada Hal ini berarti baik variabel kecepatan kapal maupun susut muatan memiliki varians yang homogen, sehingga uji MANOVA dapat Homogenitas Matriks Varian / KovarianHasil uji homogenitas dalam Tabel 8 menunjukkan nilai Box’s M adalah dengan signikansi Oleh karena ditetapkan syarat signikansi penelitian adalah maka nilai Box’s M yang diperoleh tidak signikan karena lebih besar daro Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa matriks varian / kovarian dari variabel dependen adalah homogen, sehingga analisis MANOVA dapat dilanjutkan. Uji MANOVASetelah kedua persyaratan uji terpenuhi, selanjutnya dilakukan uji MANOVA, yang digunakan untuk Tabel 7. Levene’s test of equality of error variancesaSumber Hasil analisis, 5. Statistik deskriptif kinerja kecepatan kapal menurut tipe kapal dan kargo yang diangkutCatatan Standar kecepatan kapal MR = 12 knot, GP = 11 knotSumber Hasil analisis, 2016Catatan Standar susut muatan = Hasil analisis, 2016Tabel 6. Statistik deskriptif kinerja susut muatan menurut tipe kapal dan kargo yang diangkut 51Perbandingan Kinerja Kapal-Kapal Tanker Angkutan BBM dan Minyak Mentah Menggunakan Multivariate Analysis of Variance Studi Kasus PT. Pertamina Persero, Catur Winarto, Budhi Hascaryo Iskandar, Yandra ArkemanTabel 8. Box’s test of equality of covariance matricesSumber Hasil analisis, 2016menguji apakah terdapat perbedaan beberapa variabel terkait antara kelompok yang berbeda. Dalam penelitian ini, uji MANOVA dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kinerja kecepatan kapal dan susut muatan antara kapal-kapal tipe MR dan GP dengan kargo yang diangkut adalah BBM, komponen BBM, dan minyak mentah. Keputusan diambil dengan analisis Pillai’s Trace, Wilks’ Lambda, Hotelling’s Trace, dan Roy’s Largest Root. Hasil analisis dapat dilihat dalam Tabel untuk mengetahui seberapa pengaruh tipe kapal dan kargo yang diangkut terhadap kinerja kecepatan kapal dan susut muatan, dilakukan tests of between subjects eects . Hal ini dapat dilihat dalam Tabel uji MANOVA menunjukkan bahwa nilai F untuk Pillai’s Trace, Wilks’ Lambda, Hotelling’s Trace, dan Roy’s Largest Root memiliki signikansi yang lebih kecil dari 0,01. Jika kita perhatikan detail maka terlihat nilai F untuk Roy’s Largest Root untuk variabel indepent kargo yang diangkut kurang berpengaruh signikan karena nilainya yaitu 0,018 mendekati 0,01. Namun, jika diperlakukan adanya kovarian antara tipe kapal dan kargo diangkut, nilai F untuk semua uji menunjukkan hasil yang signikan. Oleh karena itu dapat disumpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signikan untuk kinerja kecepatan kapal dan susut muatan menurut tipe kapal dan kargo yang tests of between subjects eects menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tipe kapal dengan kecepatan kapal. Hal ini ditunjukkan dari nilai F dengan signikansi 0,001. Namun, tidak ada hubungan antara tipe kapal dengan susut muatan sebagaimana ditunjukkan dari nilai F dengan signikansi 0,796. Sedangkan kargo yang diangkut secara signikan mempengaruhi susut muatan. Hal ni ditunjukkan dari nilai F dengan signikansi 0,008. Namun, tidak ada hubungan antara cargo yang diangkut dengan kecepatan kapal sebagaimana ditunjukkan dari nilai F dengan signikansi 0,357. Secara bersama-sama, kombinasi dari tipe kapal dan kargo yang diangkut berpengaruh signikan terhadap kecepatan kapal yang ditunjukkan dengan nilai F dengan signikansi 0,001. Akan tetapi, tidak berpengaruh signikan terhadap susut muatan, sebagaimana ditunjukkan pada nilai F dengan signikansi 0, kecepatan rata-rata kapal tipe GP dengan ukuran ± DWT lebih baik daripada kapal tipe MR dengan ukuran ± DWT. Bila diperbadingkan dengan standar kecepatan kapal yang diberlakukan di Pertamina, bahwa untuk kapal MR adalah 12 knot dan kapal GP adalah 11 knot, maka kinerja kecepatan kapal tertinggi ditunjukkan oleh kapal tipe GP angkutan minyak mentah yaitu knot, sedangkan kinerja kecepatan kapal terendah ditunjukkan oleh kapal MR angkutan minyak mentah yaitu susut muatan rata-rata kapal tipe MR lebih baik daripada kapal tipe GP, dan kinerja kapal yang terbaik adalah kapal tipe MR angkutan minyak mentah yaitu sedangkan terburuk ditunjukkan oleh kapal tipe GP angkutan komponen BBM yaitu Bila dibandingkan dengan standar kinerja kapal di Pertamina yaitu maka dapat dinyatakan bahwa secara rata-rata kinerja kapal tipe GP dan MR sudah memenuhi analisis MANOVA untuk uji multivariate didapatkan nilai F untuk Pillai’s Trace, Wilks’ Lambda, Hotelling’s Trace, dan Roy’s Largest Root memiliki signikansi yang lebih kecil dari Oleh karena itu, kita dapat simpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signikan untuk kinerja kecepatan kapal dan susut muatan menurut tipe kapal dan kargo yang hasil tests of between subjects eects, kita dapat simpulkan bahwa secara bersama-sama, kombinasi dari tipe kapal dan kargo yang diangkut berpengaruh signikan terhadap Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 201752kecepatan kapal yang ditunjukkan dengan nilai F dengan signikansi tetapi keduanya tidak berpengaruh signikan terhadap susut muatan, sebagaimana ditunjukkan pada nilai F dengan signikansi penelitian dapat diterapkan sebagai masukan dalam pemeliharaan kapal setelah diketahui kinerja kapal. Kapal-kapal dengan kinerja kecepatan yang handal yaitu kapal tipe GP angkutan minyak mentah agar terus dipertahankan kinerjanya sementara kapal dengan kinerja kecepatan rendah yaitu kapal tipe MR angkutan minyak mentah agar dilakukan pemeliharaan saat dry-dock. Kapal-kapal dengan kinerja susut muatan yang sudah menenuhi standar agar dapat dipertahankan, sedangkan kapal-kapal dengan kinerja susut muatan diluar batas toleransi agar dilakukan review lebih lanjut terhadap pihak kapal dan pihak darat. Kinerja kapal yang handal berdampak positif pada kelancaran distribusi BBM dan pengangkutan minyak mentah yang menjadi tugas pokok memperhatikan banyaknya jenis kinerja kapal yang harus dikelola, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat signikansi pengaruh tipe kapal dan kargo yang diangkut terhadap kinerja-kinerja lainnya, yaitu kinerja keuangan, kinerja keselamatan, dan lain-lain. Selain itu, penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk menjelaskan lebih dalam pengaruh usia kapal terhadap kinerja operasional kapal, atau dapat pula dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh rute kapal terhadap kinerja susut Terima KasihTerima kasih kepada manajemen dan staf PT Pertamina Persero khususnya unit bisnis Perkapalan yang telah membantu selama pengumpulan Pustaka[1] Pemerintah Republik Indonesia. 2008. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Jakarta ID Sekretariat Negara.[2] Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD.[3] Branch AE, Robarts M. 2014. Branch’s Element of Shipping, Ninth Edition. New York US Routledge.[4] [BIMCO] Baltic and International Maritime Council. 2015. The Shipping KPI Standard Copenhagen DM BIMCO.[5] Rencher AC. 2002. Methods of Multivariate Analysis. New York US John Wiley & Sons, Inc.[6] Jensen AK, Bergqvist RY, Hjelle HM, Lekakou MB. 2016. The Perception and Image of Shipping. WMU Journal of Maritime Aairs, 15141-78.[7] Chen KK, Chang CT, Lai CS. 2009. Service Quality Gaps of Business Customers in The Shipping Industry. Transportation Research Part E Logistics and Transportation Review, 451222–237.[8] Zeithaml VA, Parasuraman A, Berry LL. 1990. Delivering quality service Balancing customer perceptions and expectations. New York US Free Press.[9] Senarak C, Suthiwartnarueput K, Pornchaiwiseskul P. 2016. The Analysis of Garbage Management Tools Based on the Levels of Transactional Collaboration between Shipping Company and Seaport. Applied Environmental Research, 38259 – 75.[10] Al‐Aali A. 1995. Obstacles Facing Saudi Arabian Food and Chemical Exporters, International Journal of Commerce and Management, 5317-31. 53Perbandingan Kinerja Kapal-Kapal Tanker Angkutan BBM dan Minyak Mentah Menggunakan Multivariate Analysis of Variance Studi Kasus PT. Pertamina Persero, Catur Winarto, Budhi Hascaryo Iskandar, Yandra ArkemanTabel L2. Tests of between subjects eectsSumber Hasil analisis, 2016Tabel L1. Multivariate testsdSumber Hasil analisis, 2016Lampiran Warta Penelitian Perhubungan, Volume 29, Nomor 1, Januari-Juni 201754Halaman ini sengaja dikosongkan ... Medium fully refrigerated Midsize is a gas tanker vessel with a fullyrefrigerated system built for transporting liquid gas on low temperature and athmospheric tanker vessels have prismatic-shaped cargo compartements made of nickel steel, enabling the loading cargoes on temperature up to-48°C. Very Large Gas Carrier VLGC vessels have a loading capacity more than m 3 Winarto et al., 2017. This kind of vessels are equipped with reliquefaction system for handling cargoes during loading, voyaging, or unloading. ...Fitri SupraptiSusanto SusantoDeri HendrawanRetno AnggoroTransport of liquefied hydrocarbon gases and their derivatives methane, ethane, propane, butane, ethylene, propylene and other liquefied gases is done using gas carrier tankers. Large gas carriers are equipped with re-liquefaction system to handle cargo during the process of loading, voyaging, and unloading. A reliquefaction system is installed on gas carriers to handle the Boil off-gas BOG problem. Operation constraints Reliquefaction system operating the reliquefaction system include the compound characteristics, liquefaction unit operating conditions, and system performance. These issues also hinder the BOG liquefaction process. This research sought to investigate the whole operation process of the system. This case study was conducted by observing the objects directly on the MT. Chinagas Legend vessel whose main cargoes are LPG. In case studies, research is carried out by studying the phenomenon of case problems that occur directly on the object. The identified problems and its resolutions could add valueable information to science. The research results revealed that MT. Chinagas Legend had a reliquefaction system with 2-stage or 3-stage options. The former type was used for butane C4H10 cargoes and the latter was used for propane C3H8 cargoes. The common problem in the process of reliquefaction systems was the presence of contaminants carried with seawater and clogging the filters. A leak in the intake or discharge valve slowed down the reliquefaction process and rendered it ineffective. The problems can be overcome through periodic routine inspections on components that are directly in contact with sea water, such as sea water filters.... PT Crieta Logistics has several activities where each activity has a potential occupational accident hazard, one of which is the loading/unloading process where workers deal with various types of loads which may include chemicals or flammable substances which will increase the potential hazard if workers do not handle them in accordance with procedures. and the use of material handling tools that can increase the potential for work accident hazards if not used according to procedures [3]. ...... 2020 Ada beberapa jenis kapal antara lain kapal roro, feri, pesiar, kargo, bulk carrier, tongkang dan tanker. Kapal Tanker Winarto, Iskandar, & Arkeman, 2017 adalah kapal yang diperuntukan untuk mengangkut minyak atau produk turunannya. Jenis utama kapal tanker termasuk tanker minyak, kimia, dan pengangkut LNG Liquid Natural Gas ... Safuan DrTondi AlkadriTujuan dari jurnal ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis penipuan yang dilakukan oleh kapal dan pelabuhan yang “tidak bermoral” dan bagaimana PT XYZ mencegah penipuan tersebut saat mengirim kargo tanker. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang didapat melalui observasi dan wawancara yang mendalam terhadap pihak-pihak yang terkait langsung dengan operasional di lapangan maupun manajamen. Data tersebut kemudian di analisis dan di konfirmasi kembali kepada pihak terkait agar didapat daya yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian menemukan bahwa tindakan kecurangan yang sering dilakukan oleh awak kapal atau “oknum” Vessel Fraud adalah sebagai berikut; a. memanipulasi dokumen pengisian bahan bakar; b. mengurangi jumlah kargo yang diterima. Sementara itu, tindakan curang yang sering dilakukan oleh para pelabuhan “oknum” pelabuhan adalah sebagai berikut; a. bekerja sama dengan "oknum" kapal mengenai kegiatan bunkering; b. bekerja sama dengan "oknum" kapal mengenai pengurangan jumlah kargo. Untuk meminimalisir kecurangan yang ada, PT. XYZ menerapkan program sistem manajemen keamanan yang terdiri dari CCTV, Vessel Tracking, Sealing Access dan Online Reporting. Dengan adanya program ini terjadi penurunan jumlah tindakan fraud sebesar 90% jika dibandingkan dengan sebelum adanya program tersebut. Dengan menerapkan pengendalian internal melalui sistem manajemen keamanan yang efektif dan efisien serta ekonomis, perusahaan dapat lebih bersih dari penipuan dan lebih efisien. Keywords Kecurangan; Logistik; Security Management System; ShippingMarine garbage reception facilities can effectively prevent marine pollution when adequately implemented together with other management tools. This paper analyzes the garbage management policy based on transactions between shipping companies and the seaport. Multivariate analysis of variance MANOVA was used to scrutinize the influence of transactional collaboration independent variable on the different reasons for using GRF of the shipping firms dependent variable. The study indicates that the motivations of ship operators identified as laws and regulations, navigation limitations, partnerships, competitiveness and environmental consciousness, varies depending on frequency of transaction during the year. Management policies varied by ship operator. In addition, an over-optimistic perception of the state of the marine environment appears to prevail among shipping companies. Nevertheless, the majority of respondents reported concerns over the dangers of ship-generated garbage to the environment as well as marine wildlife. This study highlights the need for technical cooperation and greater exchange of knowledge among port authorities, shipping firms and other environmental related image of the shipping industry plays a vital role in developing maritime transport as a major future, sustainable transport alternative. In particular, it is crucial to understand the image the shipping industry has among young people and the anatomy of the concept in order to be able to effectively promote careers in shipping, to cultivate shipping as an attractive labour market, and to develop attractive educational programmes. The focus of this paper is the image of the shipping industry. This study reports on the findings of a large- scale survey of the image of shipping- and image-related concepts among upper secondary school pupils in Sweden, Norway and Greece. We define and analyse empirically by means of multivariate statistical analysis the anatomy of the image concept. We identify various image dimensions, estimate how young people rate the shipping industry along these dimensions and estimate their relative importance to young people who are planning their future careers. The results from this study can be used as a base for describing and explaining the images that young people have of the shipping industry. Such knowledge is fundamental for deriving and developing constructive strategies to promote careers in shipping, to adapt shipping to the expectations of young people and to develop creative and relevant educational programmes. Finally, understanding the image of shipping among young people is important not only for the shipping industry, but for other stakeholders as well, such as ship-owners associations, trade associations, labour unions, transport authorities and administrations and policy makers at the national and supra-national level. Abdulrahman Al-AaliThis study examined responses from 58 food and chemical exporters in Saudi Arabia. Managerial perceptions on 24 export obstacles that were derived from the literature are analyzed and reported. The single most important obstacle perceived by the sample exporters is fierce competition in foreign markets. Competition is followed by high cost of imported raw materials, absence of information about foreign markets, wide fluctuations in the foreign exchange rate, and high overseas transportation costs. The eight categories of the obstacles are market information, competition, shipping, government policy, foreign market risks, export procedures, production/marketing cost, and internal/technical problems. MANOVA analysis showed that chemical and food exporters are statistically different in their mean response to these obstacles. ANOVA pinpointed those variables that are different at the .05 level. They are risks involved in selling abroad, language and cultural differences, complex export procedures, lack of adequate export revenue insurance program, and absence of an export management and consulting company. Managerial and policy implications are discussed. Further, recommendations for tackling the top export obstacles are paper extends the gaps model of [Zeithaml, Parasuraman, A., Berry, L. 1990. Delivering Quality Service Balancing Customer Perceptions and Expectation. The Free Press, New York] from the service provider to the business customer side by examining two service quality SQ gaps. One is the SQ gap between types of business customers and the other is the SQ gap among employee statuses of business customers. Besides that, the five-factor SERVQUAL measure as the initial hypothesized model is also tested. The applicability of SERVQUAL to measuring the perceived SQ of customers in the shipping industry of Taiwan is rejected empirically. The existence of the two hypothesized gaps is verified by the method of Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang PelayaranPemerintah Republik IndonesiaPemerintah Republik Indonesia. 2008. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Jakarta ID Sekretariat Element of Shipping, Ninth EditionA E BranchM RobartsBranch AE, Robarts M. 2014. Branch's Element of Shipping, Ninth Edition. New York US Routledge. Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk suction dengan bagian keluar discharge. Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga penggerak menjadi tenaga kinetis kecepatan, tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran. Salah satu jenis pompa pemindah non positif adalah pompa sentrifugal yang prinsip kerjanya mengubah energi kinetis kecepatan cairan menjadi energi potensial dinamis melalui suatu impeller yang berputar dalam casing. Pompa Sentrifugal digunakan untuk memberikan atau menambah kecepatan pada cairan dan merubahnya menjadi tinggi tekan head. Pompa Sentrifugal terdiri dari Baling – baling blade. Rumah casing, tempat baling – baling bekerja. Stuffing box, yang merupakan penghubung casing dengan motor. Pompa Sentrifugal Penggunaan Pompa Sentrifugal Dalam kehidupan sehari-hari pompa sentrifugal banyak memberikan berbagai manfaat besar bagi manusia, terutama pada bidang industri. Secara umum pompa sentrifugal digunakan untuk kepentingan pemindahan fluida dari satu tempat ke tempat lainnya. Berikut ini beberapa contoh pemanfaatan pompa sentrifugal Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam fasilitas gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah dan dipasarkan, adalah pompa bertipe sentrifugal. Pada industri perkapalan pompa sentrifugal banyak digunakan untuk memperlancar proses kerja di kapal. Pada bidang pertanian, digunakan untuk pengairan sawah yaitu dengan memompa air dari sumur atau sungai kemudian dialirkan ke sawah-sawah. Centrifugal pump atau pompa centrifugal adalah jenis pompa yang paling banyak digunakan, ia memiliki kelebihan diataranya karena pengoperasiannya yang mudah, maintenance yang tidak terlalu mahal, tidak berisik dan lain sebagainya. Centrifugal pump atau pompa centrifugal adalah jenis pompa yang paling banyak digunakan, ia memiliki kelebihan diataranya karena pengoperasiannya yang mudah, maintenance yang tidak terlalu mahal, tidak berisik dan lain sebagainya. Prinsip kerja pompa sentrifugal Sebelum ke cara kerja centrifugal pump, ada baiknya kita memahami prinsip kerja dari pompa terlebih dahulu. Pompa, adalah alat untuk mengalirkan fluida cair. Bedanya dengan compressor, compressor biasanya digunakan untuk mengalirkan fluida yang compressible, fluida yang dapat di mampatkan seperti udara. Prinsip kerja pompa adalah ia mencipatakan tekanan vakum pada inletnya, yang akhirnya menyerap fluida ke dalam pompa, kemudian mendorongnya melalui keluaran, discharge. Ada dua jenis pompa sebenarnya, yaitu positif displacement pump dan satu lagi jenis kinetic, centrifugal pump ini masuk dalam jenis pompa yang kinetic. Pada pompa centrifugal, ia memanfaatkan gaya centrifugal. Seperti apa gaya centrifugal? Coba kita buat sedikit experiment untuk memahami gaya centrifugal. Misalnya anda punya sebuah wadah, ember misalnya. Anda putar di sekitar kepala, ketika putaran itu semakin kencang, di tangan akan terasa tertarik oleh gaya dari ember yang di putar. Semakin kencang putarannya, semakin besar gayanya. Gaya pada lengan itulah gaya centrifugal. Kalau didefinisikan, gaya sentrifugal adalah gaya gerak melingkar yang berputar menjauhi pusat lingkaran, dimana nilainya adalah positif. Coba lihat gambar di atas, ketika impeller baling baling berputar maka air akan terdorong di impeller lewat gaya sentrifugal dan akhirnya keluar di saluran discharge, sedangakan pada suctionnya menjadi negative pressure nya yang menyebabkan air jadi terisap pada suction nya. Axial Flow dan Radial Flow Dalam centrifugal, tidak hanya radial flow saja seperti yang di jelaskan sebelumnya. Adakalanya sentrifugal juga mengunakan axial flow. Axial flow di sini maksudnya, alirannya searah pararel dengan shaft contoh sederhana sehari hari, kita bisa melihat axial flow ini seperti kipas angin. Bayangkan kipas angin yang lagi muter di tutup slongsong bundar di antaranya, ya seperti itulah axial flow. Kalau radial flow, seperti penjelasan yang diutarakan sebelumnya. Pressure yang dihasilkan berasal dari gaya centrifugal. Dimana cairan masuk lewat pusat impeller, dan kemudian terdorong keluar dari impeller tegak lurus dengan shaft dari pompanya. Bagian-bagian Centrifugal Pump Dalam centrifugal pump, pembagian part partnya lebih jelas anda lihat gambar di atas. Namun ada beberapa bagian yang penting dalam centrifugal pump, yaitu shaft, impeller, seal dan casing. Shaft pada centrifugal pump merupakan besi poros penyambung Antara prime move motor dengan impelernya. Kalau impeller adalah seperti baling baling yang kita kenal. Bagian-bagian pompa sentrifugal Seal adalah perapat, atau kita menyebutnya gasket, yaitu bagian yang memastikan tidak ada kebocoran antar part yang di sambungkannya. kita kan tau kalau centrifugal ini akan di hubungkan ke air, kalau tidak pakai seal, bisa bisa bocor dan kerja pompa jadi tidak efektif. Sedangkan casing adalah rumahannya, tempat yang menutupi semua bagian, bisa juga untuk tempat air mengalir melaluinya. Di casing ini, bisanya nanti di gabung dengan flange untuk kemudian disambungkan dengan system pemipaan. Kadang kala,untuk menghemat cost yang cukup besar dalam membeli pompa, biasanya pompa disambungkan dengan reducer dari pipa yang lebih besar. Lalu penyambungan yang dipilih, apakah mengunakan eccentric reducer atau concentric reducer? Related article Submersible pump for marine Keunggulan dan Kelemahan Pompa Sentrifugal Pada beberapa kasus pemanfaatan pompa sentrifugal, pompa ini memberikan efisiensi yang lebih baik dibandingkan pompa jenis displacement. Hal ini dikarenakan pompa ini memiliki keunggulan dari pompa lainnya. Keunggulan-keunggulan tersebut diantaranya Principe kerjanya sederhana. Mempunyai banyak jenis. Konstruksinya kuat. Tersedia berbagai jenis pilihan kapasitas output debit air. Poros motor penggerak dapat langsung disambungkan ke pompa. Pada umumnya untuk volume yang sama dengan pompa displacement, harga pembelian pompa sentrifugal lebih rendah. Tidak banyak bagian-bagian yang bergerak tidak ada katup dan sebagainya, sehingga pemeliharaannya mudah. Lebih sedikit memerlukan tempat. Jumlah putaran tinggi, sehingga memberi kemungkinan untuk pergerakan langsung oleh sebuah elektromotor atau turbin. Jalannya tenang dan stabil, sehingga pondasi dapat dibuat ringan. Bila konstruksinya disesuaikan, memberi kemungkinan untuk mengerjakan zat cair yang mengandung kotoran. Aliran zat cair tidak terputus-putus. Disamping memiliki keunggulan, pompa sentrifugal ini juga tidak luput dari kelemahan. Adapun kelemahan dari pompa sentrifugal adalah Dalam keadaan normal pompa sentrifugal tidak dapat menghisap sendiri tidak dapat memompakan udara. Kurang cocok untuk mengerjakan zat cair kental, terutama pada aliran volume yang kecil. Related article Marine fire pumps Pernahkah anda mendengar atau mengetahui informasi tentang kapal tanker? Atau bahkan melihatnya secara langsung? Seperti kapal pada umumnya, kapal tanker juga beroperasi di laut. Apakah kapal tanker terbatas pada satu jenis saja? Tentu tidak! Begitu pula dengan fungsinya. Lalu, apakah kapal tanker itu sendiri? Apa fungsi ataupun tugas dari kapal satu ini? Mari kita sama-sama berkenalan lebih dekat dengan kapal tanker! Apa itu Kapal Tanker Pada dasarnya, alat transportasi yang beroperasi di lautan lepas ini memiliki fungsi utama yakni mengangkut baik penumpang maupun barang-barang tertentu. Kapal tanker sendiri merujuk pada sebuah kapal yang digunakan untuk mengangkut barang seperti cairan, minyak, serta jenis likuid tertentu bahkan gas sekalipun. Kita pasti sudah tahu betul bahwa pengangkutan beberapa komponen tersebut tidak hanya dilakukan lewat jalur darat saja. Kapal tanker lah yang bertugas untuk melakukan tugas tersebut pada wilayah perairan. Kapal ini memang dirancang khusus untuk melakukan tugasnya dengan baik tanpa harus menggunakan bantuan peti kemas selain kargo dalam jumlah besar. Distribusi minyak mentah, minyak bumi seperti solar dan bensin serta bahan baku petrokimia menjadi tanggung jawab dari kapal tanker. Selain itu, ternyata kapal jenis ini juga dapat mengangkut kebutuhan dengan jenis angkutan cair berbasis hydrogen bahkan jus sekalipun! Kapal tanker memang telah didesain sedemikian rupa agar dapat dengan optimal mengangkut komponen tersebut dalam jumlah besar dengan aman tanpa adanya kendala fatal. Klasifikasi Kapal Tanker Menurut Tipenya Sejatinya, terdapat dua klasifikasi utama dari jenis kapal pengangkut minyak dan jenis cairan atu ini. Dua tersebut adalah dari tipe kapal atau tujuannya serta dari ukurannya. Berbagai jenis tanker yang terbagi sesuai dengan klasifikasi tetap memiliki tujuan dasar serupa satu sama lainnya, yakni untuk menyediakan fasilitas transportasi bagi angkutannya. 1. Tanker Minyak Saat membaca namanya, anda pasti sudah mengetahui jenis angkutan seperti apa yang dibawa oleh kapal tersebut, bukan? Betul sekali! Minyak adalah jawaban yang jelas tertera. Minyak seperti apa sajakah yang diangkut oleh kapal ini? Tentu bukan minyak mentah saja, ya. Bahan bakar seperti bensin, minyak jenis lain seperti minyak tanah, bahkan paraffin juga termasuk dalam kategori angkutannya. Ukuran yang dimiliki oleh tanker jenis ini berkisar antara DWT hingga lebih dari DWT untuk versi VLCC nya. Importir serta eksportir minyak komersial maupun pemerintah yang biasanya memiliki serta melakukan operasi terhadap kapal besar satu ini. Tanker minyak dibagi menjadi beberapa jenis lagi, yaitu a. Tanker Produk Jenis tanker minyak ini biasanya beroperasi guna melakukan pengangkutan terhadap bahan kimia dengan basis minyak bumi yang telah disebutkan sebelumnya. Ukuran tanker produk pun cenderung lebih kecil dibandingkan dengan tanker minyak pada umumnya. Hal tersebut dikarenakan destinasi langsung yang dituju oleh kapal ini, yaitu pasar. b. Tanker Minyak Mentah Tanker jenis ini secara khusus digunakan untuk memuat minyak mentah dari beberapa titik atau lokasi penggalian menuju ke pabrik penyulingan dari minyak mentah tersebut. Sejumlah besar minyak dalam kondisi mentah dimuat serta dipindahkan oleh kapal ini untuk nantinya melalui proses penyulingan dalam beberapa tingkatan sesuai dengan kebutuhan produknya. Ukuran dari tanker minyak mentah lebih besar jika dibandingkan dengan tanker minyak lainnya termasuk tanker produk. Baca juga Minyak Tanah Sebagai Bahan Bakar Kompor sampai Pesawat Jet 2. Tanker Gas Dirancang sedemikian rupa untuk memuat angkutan berupa gas dalam jumlah besar merupakan penjelasan yang depat untuk mendeskripsikan tanker jenis ini. Pada dasarnya, kapal ini memiliki tingkat kecanggihan lebih tinggi daripada jenis lainnya. Korea dan Jepang merupakan negara yang menjadi tempat galangan untuk mengembangkan jenis tanker pengangkut gas satu ini. Tanker jenis ini juga dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan jenis kargo yang dimuatnya, yaitu Bertekanan penuh, Bertekanan semi, Etilen, LPG berpendingin penuh, dan LNG. 3. Tanker Kimia Saat melihat nama dari jenis tanker ini, pasti anda langsung memikirkan tentang bahan-bahan kimia, bukan? Jika iya, pemikiran tersebut adalah pemikiran tepat! Sebab tanker kimia memanglah bertugas untuk memuat angkutan berupa bahan-bahan kimia. Guna menjaga konsistensi serta kualitas bahan kimia yang dimuatnya, mengingat bahan kimia harus disimpan dengan tepat, tanker kimia memang sudah dirancang khusus untuk itu. Bahkan, kapal ini dilapisi dengan bahan tertentu guna memudahkan dalam proses identifikasi bahan kimia yang perlu dimuat. Ukuran dari jenis ini berada pada kisaran 5000 DWT sampai dengan DWT. Ukurannya lebih kecil dari tanker minyak, bukan? Hal ini disebabkan oleh sifat muatan yang dibawa oleh kapal ini, juga beberapa batasan dalam hal ukuran fasilitas. Seperti tanker minyak dan tanker gas, tanker kimia juga dibagi lagi menjadi beberapa kategori Tipe Tanker 1 Membahayakan lingkungan serta keselamatan sekitar dengan serius. Tanker Jenis 2 Tingkat bahaya terhadap lingkungan dan keselamatan sangat parah. Tipe 3 Tingkat ancaman yang ditimbulkan terhadap lingkungan cukup parah. Baca juga Jenis-Jenis Pengolahan Bahan Bakar Kapal Laut Selain dari ketiga jenis utama dari tanker berdasarkan tipenya, kapal ini ternyata juga memiliki jenis lain sebagai berikut sesuai dengan fungsinya. a. Tanker Semi Liquid Semilikuid mengacu pada sebuah bahan yang merupakan percampuran dari cairan dengan bahan solid di mana bahan satu ini tidak terdispersi jika dalam air. Tanker jenis ini secara khusus memuat bahan semilikuid serta tidak dianjurkan atau disarankan mengangkut bahan kimia menggunakan kapal ini. b. Tanker Hidrogen Secara khusus dirancang agar dapat memuat gas hidrogen yang telah diolah sehingga memiliki bentuk likuid. c. Tanker Jus Ya, memang benar adanya bahwa tanker satu ini digunakan untuk mengangkut jus sebagai angkutannya. Jus segar dengan konsistensi pekat berjumlah besar biasanya harus diimpor atau diekspor dari satu negara ke negara lainnya. d. Tanker Wine Minuman beralkohol seperti wine juga dapat diangkut menggunakan tanker satu ini. Kapal biasanya akan menuju tempat produksi lalu mendistribusikan minuman yang dimuatnya ke beberapa perusahaan atau tempat tertentu sesuai pemesanan. Klasifikasi Kapal Tanker Menurut Ukurannya Selain tipe dengan keberagamannya, kapal jenis ini juga diklasifikasikan sesuai dengan ukurannya. Jika tipe cenderung fokus kepada fungsinya, maka klasifikasi satu ini lebih berfokus pada ukuran besar kecilnya jenis tanker tersebut. Ingin mengetahui lebih lanjut apa-apa saja yang menjadi jenis tanker sesuai dengan ukuran? Mari simak pembahasan di bawah ini! 1. VLCC Very Large Crude Carriers Jenis kapal ini bermuatan sekitar tons dengan ukuran mencapai DWT serta panjang 300 sampai dengan 330 meter. 2. ULCC Ultra Large Crude Carriers Kapasitas angkut dari ULCC bisa mencapai tons. Ukuran yang besar, bukan? Hal tersebut dikarenakan kapal jenis ini sendiri berukuran DWT sampai dengan DWT. 3. Coastal Tanker Memiliki ukuran kurang dari DWT. Biasanya, kapal ini digunakan untuk transportasi bagi produk seperti gasoline. 4. Aframax Ukuran dari tanker Aframax bisa mencapai SWT hingga DWT. Kapal ini biasanya digunakan untuk melintasi Laut Mediterania, Laut Cina, serta Laut Hitam. 5. Suezmax Kapal dengan ukuran antara sampai dengan DWT ini biasanya beroperasi guna melewati Terusan Suez. Kesimpulan Dalam kegiatan transportasi lautan, kapal tanker memegang peranan penting khususnya dalam mengangkut serta mendistribusikan barang bawaan sesuai dengan jenisnya. Kapal satu ini memang sudah diformulasikan dan dirancang guna menjalankan tugas untuk memuat bahan-bahan dengan kapasitas yang bisa dibilang tidaklah sedikit. Didukung dengan badan kapal yang besar serta teknologi khusus pada setiap jenisnya, tanker dapat melajut melintasi lautan lepas dengan tepat guna karenanya. Solar Industri menawarkan paket pemesanan produk bio solar B30, jasa bunker service, dan pembuatan tangki solar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk pemesanan lintas negara, silakan hubungi kontak kami yang telah tersedia.

kelebihan dan kekurangan kapal tanker